Semangat dalam Meraih Cita-Cita
Ø Pertanyaan:
1. Apa
yang Anda rasakan ketika pertama kali mendapati diri Anda gagal dalam ujian
test masuk perguruan tinggi negeri?
2. Saat
Anda berada di posisi itu, siapa
sosok yang menurut Anda paling memotivasi Anda saat itu?
3. Bagaimana
persiapan Anda saat ini untuk menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi negeri
tahun depan?
4. Dimana
pilihan perguruan tinggi negeri Anda tahun depan?
5. Kapan
Anda mulai menyukai perguruan tinggi negeri dan jurusan itu?
6. Mengapa Anda
lebih memilih untuk menunggu hingga tahun depan daripada langsung terjun ke
dunia kerja?
Ø Judul:
Kegagalan dalam Mengikuti Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Ø Tanggal
Wawancara: Kamis, 22 Oktober 2015
Tempat
Wawancara: Puri Dewata Indah AH 97, Cipondoh, Kota Tangerang.
Sefty Rosita adalah seorang alumni SMAN
7 Kota Tangerang yg lulus pada tahun 2015. Sefty mengalami kegagalan pada saat
mengikuti ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri pada tahun ini yang
mengakibatkan ia harus menunggu hingga tahun depan agar dapat mengikuti ujian
seleksi masuk perguruan tinggi negeri selanjutnya. Pada saat pertama kali ia
mendapati bahwa dirinya gagal dalam seleksi ujian masuk perguruan tinggi
negeri, ia merasa sangat down, ada rasa tidak terima dan sedih. Ia berfikir
mungkin perjuangannya kurang maksimal dan pada akhirnya ia menerima bahwa
rezekinya bukan pada tahun ini. Dan pada saat terpuruk, yang memotivasi Sefty
untuk bangkit adalah orang tua dan selanjutnya adalah teman-teman yang berada
di dekatnya yang sudah diterima di ptn favoritenya masing-masing, itu adalah
acuan motivasi bagi Sefty untuk belajar lebih giat. Persiapan Sefty dalam
menghadapi ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri selanjutnya adalah ia
belajar materi-materi sbmptn bidang soshum serta latihan-latihan soal sbmptn
tahun-tahun lalu, tidak hanya lewat buku tetapi juga lewat internet. Pilihan
ptn Sefty tahun depan adalah Universitas Padjajaran Bandung dengan jurusan Sastra
Perancis. Itu adalah ptn dan jurusan yang sangat ia idam-idamkan sejak awal. Ia
tertarik untuk mempelajari seluk beluk Negara Perancis terutama Kota Paris.
Oleh karena ia terobsesi dengan jurusan tersebut, ia lebih memilih untuk kuliah
dahulu sebelum bekerja untuk mendapatkan ilmu yang lebih luas.
Jadi kita mendapatkan pelajaran dari wawancara
ini dengan Sefty yaitu bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya namun akan
menjadi sebuah batu loncatan untuk kesuksesan yang akan datang. Dilihat dari
contoh di atas, Sefty yang awalnya merasa terpuruk karena kegalalan dalam ujian seleksi masuk perguruan tinggi
negeri namun akhirnya ia bangkit dan tetap bersemangat untuk menghadapi ujian
seleksi masuk perguruan tinggi negeri selanjutnya.